Evolusi Bisnis

Bisnis sebagai benda 'Hidup'

Photo by jean wimmerlin on Unsplash
Bisnis bisa diperlakukan sebagai benda hidup, seperti halnya bila kita memiliki hewan peliharaan atau bahkan seperti kita memiliki anak. Benda hidup memiliki fase-fase dalam hidupnya. Fase awal adalah fase kelahiran, dimana bisnis belum bisa menghasilkan, bahkan belum bisa survive sendiri. Bisnis memerlukan perawatan yg intensif dan hati-hati di fase ini. Sejalan dengan waktu, bisnis mulai menguat dengan pelanggan yg mulai banyak dan stabil jumlahnya. Akhirnya bisnis mencapai fase dewasa dimana bisnis bisa menghidupi dirinya sendiri, bahkan bisa memberikan support untuk bisnis lainnya.

Tahapan dalam Bisnis

Saya menyukai konsep yg dipaparkan oleh Steven Covey dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People. Disitu, Steven menggambarkan tiga fase dasar manusia, yaitu tahapan bergantung, mandiri, dan akhirnya saling tergantung. Dalam bisnis tahapan2 ini juga sangat tampak. Pada awalnya bisnis sangat tergantung pada pemiliknya. Pebisnis harus kerja ekstra untuk menjalankannya sekaligus membentuk system-system didalamnya. Seakan pekerjaan membangun bisnis menyita sebagian besar waktunya. Pada tahap kedua, bisnis sudah mulai break even alias balik modal. Bisnis juga sudah memiliki system-system di dalamnya yg bekerja secara stabil, seperti system akuntansi, system pengadaan barang, system produksi, dsb. Pada saat ini bisnis juga sudah mulai memberikan keuntungan yg lumayan besar pada pemiliknya. Tahapan kedua adalah tahapan saling bergantung. Pada tahapan ini, bisnis mulai menjadi bagian dari suatu jaringan yg lebih besar yg memberikan keuntungan yg lebih banyak kepada jumlah pebisnis yg lebih banyak. Pada tahap ini, sebagai bagian dari suatu jaringan, bisnis bertanggung jawab menyediakan apa yg menjadi kebutuhan jaringan.

Photo by Mikito Tateisi on Unsplash
Pada tahap saling bergantung, bisnis sudah sangat stabil dan menguntungkan. Skalanya juga sudah cukup besar dan melibatkan banyak pihak dalam systemnya. Untuk mempelajari apa saja yg ada dalam suatu bisnis silahkan melihat artikel saya : Bisnis Model. Untuk berada pada tahapan tertinggi ini, tentu saja ada syarat yg diperlukan agar bisnis bisa tetap berada di fase / level itu. Syarat untuk berada di tahap ini adalah bisnis harus sudah mandiri terlebih dahulu. Tidaklah mungkin suatu bisnis menjadi bagian dari suatu jaringan kalo bisnis itu belum mandiri.

Memulai dengan Hal-Hal Kecil, Menjalankan dengan Berpikir Besar

Pekerjaan yg perlu dilakukan pada saat memulai bisnis seakan-akan sepele, seperti mendapatkan supplier, mengatur bagian pelayanan pelanggan, mencatat transaksi, dsb. Hal-hal ini pada awalnya harus dilakukan sendiri oleh pemilik bisnis. Selanjutnya setelah memahami pola pekerjaan rutin yg dilakukan, pemilik bisnis mulai membuat system yg membuat proses tersebut menjadi otomatis dan bisa didelegasikan. Bisa didelegasikan kepada orang lain, maupun kepada mesin. Pemilik bisnis sering terjebak pada rutinitas ini dan lupa pada tujuannya membangun bisnis. Akibatnya bisnis tidak berkembang karena memang tidak dikembangkan. Tugas utama pebisnis sebenarnya pada membentuk dan mengembangkan bisnis. Jadi bila tugas rutin dalam bisnis sudah teridentifikasi, segeralah untuk membuat system kerjanya agar kita bisa perlahan terlepas dari melakukannya dan fokus kepada pengembangan bisnis selanjutnya. Karena itu, pebisnis dituntut untuk selalu berpikir besar dan paham kemana arah membangun bisnisnya. 

Pentingnya Synergi

Pada saat mengembangkan bisnisnya, pebisnis perlu selalu menyadari kemana dan sebesar apa bisnisnya dibangun. Pada perjalanan membesarkan bisnisnya ini, pemilik bisnis akan menapaki tahapan-tahapan yg saya utarakan di atas, mulai dari tergantung, menjadi mandiri, dan mulai berpikir untuk menjadi bagian komunitas yg lebih besar, yaitu jaringan. Untuk memasuki tahap itu, pebisbis perlu memiliki kemampuan untuk bisa bekerja sama dengan bisnis lain yg sudah mandiri juga. Kemampuan ini disebut Synergi.

Photo by Duy Pham on Unsplash
Di sini pebisnis menggabungkan aktifitas bisnisnya dengan pemilik bisnis yg menjadi rekanannya untuk menghasilkan keuntungan yg lebih besar skalanya. Karena bentuknya sudah rekanan, ketidakpastian pasar menjadi turun dan volume penjualan menjadi besar. Semakin jago pebisnis dalam bekerja sama, semakin banyak rekanan (partner) yg digandeng, semakin besar revenue bisnisnya. Karena hal ini, synergi adalah proses yg sangat disukai sekaligus dibenci pebisnis yg sudah mandiri. Disukai karena proyeksi pengembangan skala bisnis yg sudah mulai bisa diprediksi, dibenci karena untuk mendapakan partner yg bisa diandalkan tidaklah mudah. Sering terjadi rekanan gagal mendeliver tanggung jawabnya dan menyebabkan pemilik bisnis merugi karena oversupply.

Comments