Bisnis Model

Pentingnya Bisnis Model

Photo by STIL on Unsplash
Bisnis Model adalah grafik atau diagram untuk menggambarkan keseluruhan atau sebagian proses bisnis. Dengan memahami proses yg terjadi di dalam bisnis, pebisnis bisa dengan leluasa memodifikasi, mengurangi, atau menambahkan komponen-komponen bisnisnya. Tentu saja kegunaannya adalah untuk mengembangkan bisnis dan menemukan kesempatran-kesempatan baru. Model bisnis yg cukup terkenal dan banyak digunakan adalah Model Bisnis Kanvas. Artikel ini akan mengulas Model Bisnis ini. Bukan berarti tidak ada Model Bisnis yg lain ya. Bila pembaca ingin menggali lebih jauh jenis2 Model Bisnis lainnya silahkan menelusuri sendiri baik online maupun offline.

Bagian-Bagian Bisnis Model

Bisnis Model Kanvas terdiri dari 9 bagian yg terhubung satu sama lain. Bagian-bagian itu memiliki peran yg berbeda-beda dan sama-sama pentingnya untuk keberhasilan proses bisnis. Bagian-bagian itu antara lain adalah :
  1. Segmen Pelanggan - bagian bisnis yg menjelaskan segmen pelanggan yg terlibat pada proses bisnis. Segmen pelanggan bisa hanya satu, bisa juga lebih. Segmen pelanggan juga  bisa dibedakan berdasarkan sifat pelanggan, seperti pelanggan online dan pelanggan offline.
  2. Proposisi Nilai (Value) - bagian bisnis yg membantu pelanggan memecahkan masalah mereka. Kepuasan pelangan menjadi tolok ukur keberhasilan bagian ini.
  3. Saluran (channel) - bagian yg menyalurkan Proposisi Nilai kepada Segmen Pelanggan. Channel juga bisa lebih dari satu. Khususnya untuk bisnis yg mempertimbangkan beberapa Segmen Pelanggan yg bebeda dengan Proposisi Nilainya masing2.
  4. Hubungan Pelanggan - Untuk Segmen Pelanggan tertentu, pebisnis perlu membentuk hubungan tertentu agar proses bisnis dapat berkesinambungan.
  5. Arus Pendapatan (Revenue Stream) - bila memungkinkan meiliki lebih dari satu kenapa membatasi diri? Pebisnis sangatlah aktif mencari kemungkinan-kemungkina baru yg bisa menambah jenis arus pendapatan. Sangatlah mungkin dan diharapkan satu bisnis memiliki banyak Revenue Stream
  6. Sumber Daya Utama (Key Resources) - tidak ada proses bisnis yg bisa berjalan tanpa tersedianya Sumber Daya Utama. Pebisnis perlu mengidentifikasi sumber daya apa saja yg diperlukan agar proses bisnisnya bisa berjalan. Sumber Daya Utama ini berkaitan dengan Proposisi Nilai yg ingin dihasilkan.
  7. Aktivitas Utama - menjelaskan aktivitas-aktivitas apa saja yg harus dilakukan pebisnis agar proses bisnisnya bisa bekerja. Aktivitas Utama menjelaskan apa yg perlu dilakukan dengan Sumber Daya Utama agar bisa digunakan untuk mendeliver Proposisi Nilai ke Segmen Pelanggan tertentu.
  8. Kemitraan Utama - dalam menghasilkan Proposisi Nilai, pebisnis sering kali tidak bekerja sendirian. Diperlukan rekan kerja yg bisa diandalkan agar Proses bisnis bisa berjalan. Contoh Kemitraan Utama adalah suppler bahan baku, penyedia jasa pengiriman barang, dsb.
  9. Struktur Biaya - Seluruh operasi bisnis selalu memerlukan biaya. Bagian ini menjelaskan biaya apa saja yg diperlukan agar Proposisi Nilai dapat diciptakan dan disalurkan ke segmen pelanggan tertentu.

Memulai dengan Model, Membesarkan juga dengan Model

Model bisnis digunakan oleh pebisnis untuk memulai merancang suatu bsinis yg baru akan dijalankan. Model bisbis juga bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis yg sedang berjalan. Jadi kegunaan bisnis model sangat besar. Untuk memulai bisnis, pebisnis sering memulainya dengan menentukan Segmen Pelanggan tertentu memerlukan Proposisi Nilai apa. Setelah menjawab pertanyaan ini, pebisnis mulai mengisi satu demi satu kesembilan blok bisnis model, seperti apa channel untuk mendeliver proposisi nilai, siapa saja suppliernya, apa saja yg menjadi komponen biaya untuk penyampaian proposisi nilai ke segmen pelanggan, dst.

Photo by Ruthson Zimmerman on Unsplash
Bila bisnis sudah berjalan dan stabil, pebisnis bisa melanjutkan pekerjaannya yaitu membesarkan bisnisnya. Dengan bisnis model, pebisnis bisa mulai menjelajah kemungkinan pencarian segmen pelanggan baru atau bahkan menciptakan segmen pelanggan baru. Pebisnis juga berkesempatan untuk menelusuri kemungkinan adanya proposisi nilai baru yg bisa ditawarkan ke segmen pelanggan lama maupun baru. Pendek kata, dengan memiliki bisnis model, pebisnis seakan bisa melihat keseluruhan bagian-bagian bisnisnya hanya dalam satu gambar.





Comments